Tony Devisa, Petani Muda Berkontribusi Dalam Membina Dan Memberdayakan Masyarakat

Tony Devisa bersama dengan BNN.

Berawal dari melanjutkan bisnis keluarga di sektor pertanian, Tony Devisa, seorang petani dan BINUSIAN 2018 program studi Marketing Communication, menghibahkan tanahnya seluas 1 hektare di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terhadap Badan Narkotika Nasional (BNN).

Melihat tingginya perkara penyalahgunaan narkoba di Indonesia, Tony merasa iba kepada para generasi muda yang menjadi korban. Pasalnya, beliau melihat bahwa sanksi yang diberi ialah pada umumnya berupa eksekusi penjara dan sanksi sosial.

Menurutnya, para korban sebaiknya direhabilitasi agar mereka dapat mencar ilmu dari kesalahan. Baik melalui kegiatan-acara yang sehat, maupun melalui edukasi penyalahgunaan narkoba untuk mengembangkan awareness. “Saya ingin para korban narkoba ini jangan didiskriminasi. Tetapi kita rangkul, kita obati, agar mereka berguru dari kesalahan dan mampu menjadi lebih baik lagi ke depannya.” ucapnya.

Selain untuk merangkul para korban penyalahgunaan narkoba, Tony sendiri juga berharap supaya dengan adanya panti rehabilitasi ini mampu membantu memajukan perekonomian warga sekitar. Mulai dari bertani, membuka usaha warung, laundry, kantin rehabilitasi, dan acara lainnya yang menguntungkan sekaligus meramaikan daerah yang jauh dari permukiman kota tersebut.

Sebagai seorang BINUSIAN, Tony mengaku bahwa berkuliah di BINUS UNIVERSITY sudah memberinya pengalaman mencar ilmu yang bermacam-macam. Sejak permulaan, beliau memang sudah tertarik dengan dunia bisnis. BINUS UNIVERSITY sebagai Perguruan Tinggi Indonesia yang diketahui telah melahirkan banyak entrepreneur, mempunyai mata kuliah wajib yakni Entrepreneurship. BINUS UNIVERSITY menyediakan fasilitas yang relevan untuk mata kuliah wajib ini, sehingga mahasiswa bisa mengembangkan wangsit bisnis dan merealisasikannya.

BINUS UNIVERSITY juga memiliki program (2+1)+1 yang di dalamnya terdapat enrichment program. Enrichment acara sendiri menawarkan peluang bagi mahasiswa untuk mencicipi pengalaman kerja di dunia konkret. Dalam acara wajib 1 tahun ini, mahasiswa dipersilahkan untuk memilih 1 dari 7 track, antara lain yakni magang kerja di perusahaan (internship), studi lanjut (khusus program tertentu), merintis usaha (start-up business), pengabdian kepada penduduk (community service), penelitian (research), studi ke luar negeri (study abroad), dan studi independen khusus (independent study).

Pada era Enrichment program, Tony menentukan track Internship. Sebagai sosok yang peduli sosial, dia berkesempatan untuk magang di Yayasan AIDS Indonesia dan bahkan menjadi penggagas. Kegiatan-aktivitas yang dijalankan adalah mulai dari penyuluhan perihal HIV/AIDS ke sekolah, hingga mengadakan kampanye untuk peringatan Hari AIDS Sedunia. Melalui acara tersebut, dia menyatakan bahwa aktivitas peduli sosial mampu menghidupkan simpati.

Berangkat dari passion dan pengalaman yang ditemukan selama berkuliah di BINUS UNIVERSITY, niat Tony dalam hibahkan tanah untuk panti rehabilitasi ialah salah satu wujud kepeduliannya kepada sosial. Ia pun menunjukkan pesan kepada para BINUSIAN,

“Bagi para BINUSIAN, lebih baik jangan kuliah-pulang kuliah-pulang saja, coba ikuti kegiatan-acara yang ada di BINUS UNIVERSITY, alasannya itu akan jadi bekal kalian. Baik itu di dunia kerja, maupun untuk diri kalian sendiri.” kata Tony Devisa dengan sarat harap.

Hal ini menunjukkan bahwa tak hanya berguru teori, tetapi BINUS UNIVERSITY juga sungguh mendukung minat mahasiswanya dengan berbagai akomodasi dan acara. Maka dari itu, bagi para generasi muda yang memiliki empati tinggi dan peduli akan sosial, BINUS UNIVERSITY bisa menjadi pilihan yang sempurna untuk menyalurkan jiwa sosial. Ini ialah saatnya kalian bergabung menjadi bab dari komunitas yang membina dan mempekerjakan penduduk bersama BINUS UNIVERSITY.