Transformasi Digital Hunian Jakarta: Kolaborasi Binus Bareng Dprkp Dki Wujudkan Perumahan Berkelanjutan

Transformasi Digital Hunian Jakarta

Jakarta, 6 Maret 2025 – Jakarta menghadapi dilema hunian yang serius, dengan banyaknya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan backlog perumahan, menjadi persoalan yang terus berkembang. Terutama di daerah dengan populasi yang kian padat.

Oleh alasannya adalah itu, diharapkan solusi yang berbasis data dan teknologi untuk memutuskan kebijakan yang lebih akurat dan berkesinambungan. Untuk mengatasinya, BINUS melalui Jurusan Civil Engineering dan Arsitektur, bersama enam sekolah tinggi tinggi lainnya dan Pemprov DKI Jakarta, berkolaborasi dalam pendataan basis data perumahan. Dalam rangka memajukan penyusunan rencana dan pembangunan sektor perumahan yang inklusif dan berkelanjutan, BINUS bareng enam akademi tinggi yang lain, dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta menggelar Kick-Off Ceremony Pendataan Basis Data Perumahan Provinsi DKI Jakarta 2025. Acara ini berlangsung di Cengkeh Ballroom, Menara Peninsula Hotel Jakarta, dengan partisipasi banyak sekali pihak yang berperan penting dalam sektor perumahan.

Kegiatan ini diselenggarakan bareng 6 kampus tersebut dikerjakan pada 40 kelurahan di DKI Jakarta. BINUS mendapatkan lokasi penelitian di 7 kelurahan adalah Kelurahan Palmerah, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kelurahan Tomang, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kelurahan Mangga Besar, Kelurahan Kamal, dan Kelurahan Duri Kosambi.

Mahasiswa BINUS berperan penting dalam pendataan rumah langsung melalui pemetaan geospasial dan analisis bangunan sejak 2022. Data tersebut terintegrasi dengan Peta Jakarta Satu. Pendataan ini memadukan data CARIK Jakarta untuk kebijakan perumahan yang lebih akurat dan komprehensif.

Transformasi Digital Hunian Jakarta

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta doa, kemudian sambutan pertama disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Penelitian dan Transfer Teknologi BINUS University, Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si., yang menyampaikan kebanggaannya terhadap kolaborasi antara BINUS, DPRKP, dan Pemprov DKI Jakarta.

“Kami BINUS University sangat bangga dan senang mampu ikut serta dalam kegiatan ini. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang sudah terbina dengan DPRKP dan Pemprov DKI Jakarta. Kami yakin kerja sama ini merupakan fondasi yang penting dan besar lengan berkuasa dalam rangka penyusunan rencana dan pembangunan sektor perumahan yang inklusif dan berkesinambungan,” ungkapnya.

Transformasi Digital Hunian Jakarta

Selanjutnya, Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Ir. Chairul Latip, M.SE., menekankan pentingnya pendataan berbasis data perumahan guna membuat kebijakan yang lebih akurat dan efektif dalam pengelolaan perumahan di Jakarta.

Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, S.T., M.T., yang menekankan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan data untuk mendukung pembangunan yang lebih baik.

Setelah itu, acara secara resmi dibuka dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya kegiatan pendataan basis data perumahan di DKI Jakarta.

Sekretaris Tim Penggerak PKK, Ibu Prasti Amayanti, juga memberikan apresiasinya terhadap BINUS University, utamanya kepada mahasiswa yang hendak berperan sebagai surveyor dalam acara ini. “Terima kasih kepada Universitas BINA NUSANTARA yang mahasiswanya akan menjadi surveyor kegiatan ini,” ungkapnya.

Acara ini tidak hanya menjadi seremoni pelantikan, namun juga diisi dengan aneka macam sesi training yang komprehensif. Sesi pertama mencakup dasar-dasar acara pendataan basis data perumahan, pengenalan program residensial terjangkau milik, aplikasi SIRUKIM, serta acara dari Kementerian PKP. Selanjutnya, sesi kedua membahas penilaian hambatan bangunan serta pendataan jalan dan drainase. Pada sesi ketiga, akseptor diberikan pemahaman mengenai definisi operasional serta pencocokan data target survei milik DPPAPP dengan data Dasawisma. Setelah istirahat siang (Ishoma), sesi keempat berlanjut dengan pengenalan aplikasi Field Maps yang mau digunakan dalam pendataan. Sesi terakhir berfokus pada simulasi survei, memungkinkan akseptor untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari. Setiap sesi dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan studi perkara untuk memutuskan pengertian yang lebih mendalam.

Acara ditutup dengan sesi foto bareng sebagai bentuk dokumentasi dan peringatan atas sinergi yang sudah terjalin. Melalui kegiatan ini, BINUS berkomitmen untuk membina dan  mempekerjakan mahasiswa dan penduduk dalam membangun Indonesia yang lebih baik melalui riset, teknologi, dan kerja sama strategis.

Dengan adanya pendataan ini, dibutuhkan penyusunan rencana dan kebijakan perumahan di Jakarta mampu menjadi lebih akurat dan mempunyai efek aktual bagi masyarakat luas. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan penduduk menjadi kunci utama dalam mewujudkan Jakarta yang lebih tertata dan berkelanjutan.