Meriah Kreativitas Mahasiswa Fashion Program Binus University Di Front Row Paris 2024

Semarak Kreativitas Mahasiswa Fashion Program BINUS University di Front Row Paris 2024

Partisipasi acara studi Fashion Program BINUS University di Front Row Paris 2024 sudah rampung dengan meriah. Bagaimana kisahnya?

Busana modern dan tradisional di Indonesia tidak berjalan sendiri-sendiri. Justru, busana kontemporer di tanah air terkadang memadukan bagian budaya tradisional dalam siluetnya maupun motifnya. BINUS University menyadari potensi budaya tersebut dan turut serta melestarikannya dengan memperkenalkannya terhadap audiens internasional.

Oleh karena itu, sekelompok tim mahasiswa Fashion Program berpartisipasi dalam program internasional Front Row Paris 2024 untuk memperlihatkan karya mereka dengan tema terinspirasi dari budaya Indonesia pada 7 September 2024.

Tema Utama Koleksi Busana di Front Row Paris 2024

Semarak Kreativitas Mahasiswa Fashion Program BINUS University di Front Row Paris 2024

Koleksi pakaian produksi para mahasiswa acara studi Fashion Program BINUS University yang ditampilkan di ajang Front Row Paris 2024 menyoroti budaya tradisional Lampung. Ciri khas ini tercermin dari penggunaan motif yang terinspirasi dari keanekaragaman hewan serta tanaman di Lampung seperti gajah dan lain-lainnya.

Tantangan Utama Mendesain Koleksi Busana

Semarak Kreativitas Mahasiswa Fashion Program BINUS University di Front Row Paris 2024

Proses perancangan koleksi pakaian khas Lampung yang menyemarakkan panggung Front Row Paris 2024 tidak lepas dari sejumlah tantangan dan kendala.

Contohnya, Gerda Yogi Samudra (Program Studi Fashion Design) yang merupakan salah satu anggota dari brand FLOR — UNA mengatakan, “Kesulitan kami yakni memadukan dua koleksi jadi satu yang dilihatnya cocok. Timeline-nya juga tidak mengecewakan compact, jadi kami mesti berilmu-berilmu bagi waktu untuk menyiapkan barang [busana dan aksesoris] yang dibawa ke Paris,” ungkap Gerda.

Di sisi lain, Jennifer Marshiela (Mahasiswa Fashion Program) yang mendirikan merk Dragon’s Reverie bersama rekannya Carmela Regina (Mahasiswa Fashion Program) menyampaikan bahwa revisi rancangan ialah bab yang paling sulit bagi mereka alasannya adalah mesti dilaksanakan berulang kali. Meski begitu, mereka bahagia dengan hasil karenanya.

“Secara langsung, saya paling kesulitan dengan berkonsentrasi pada detail untuk tahap brainstorming dan perancangan desainnya. Selain itu, ada juga tantangan mencari kain yang sempurna untuk pakaiannya,” tambah Carmela.

Proses Kurasi Desain yang Komprehensif

Sesungguhnya, antisipasi untuk desain pakaian yang ditampilkan pada acara Front Row Paris 2024 sudah berjalan semenjak usang. Hal tersebut dijelaskan oleh Ratna Dewi Paramita M.A. (Head of Fashion Program BINUS University) perihal alur kerja para mahasiswanya.

“Sebenarnya, dari semester kemudian, semua mahasiswa wajib ikut proyek Front Row Paris. Tapi, tidak semua karya terpilih untuk ditampilkan di atas panggung. Kita kurasi lagi berdasarkan hasil yang telah ada,” tutur Ratna.

Karena hanya ada 12 looks yang hendak diikutsertakan dalam program puncak Front Row Paris 2024. mahasiswa mesti beregu dengan temannya untuk menciptakan merk dan membuat rancangan yang unik agar terpilih. Pada tahap ini, Ratna menekankan bahwa para mahasiswa mesti bisa berkomunikasi dengan rekan setimnya untuk membuat warna dan siluet setiap pakaian saling bersinergi dengan merk lain.

Setelah proses brainstorming tema dan ilham, para partisipan harus melakukan riset untuk memahami ciri khas budaya tradisional Lampung untuk diimplementasikan dalam rancangan pakaian mereka. Kemudian, mereka mesti menggambar denah rancangan dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk melaksanakan perbaikan, jikalau diperlukan.

Kesan dan Pesan Partisipan Front Row Paris 2024

Semarak Kreativitas Mahasiswa Fashion Program BINUS University di Front Row Paris 2024

Para mahasiswa yang ikut serta dalam program Front Row Paris 2024 merasa bahwa acara ini memperlihatkan pengalaman faktual untuk pertumbuhan karier mereka ke depannya. Carmela berharap kian banyak orang yang mengenal dan kian mengetahui budaya tradisional Indonesia serta apa dongeng yang coba dibawakan lewat rancangan mereka.

Sementara itu, bagi Jennifer, program ini yaitu watu loncatan besar bagi mereka. Jennifer berharap mampu semakin aktif di fashion landscape dan menenteng budaya internasional ke skala internasional yang lebih luas.

“Semoga rancangan kami bisa membanggakan Indonesia dan mengharumkan nama BINUS University,” tambah Gerda.

Harapan BINUS University dan IFC untuk Industri Fashion Indonesia

Sebagai penyelenggara program Front Row Paris 2024, Indonesia Fashion Chamber (IFC) mendorong partisipasi mahasiswa untuk memberikan karya mereka alasannya merasa bahwa generasi muda Indonesia telah siap bersaing di level internasional. IFC yakin bahwa melalui karya inilah, peluangbudaya Indonesia akan kian menonjol dan populer di aneka macam negara.

Di segi lain, BINUS University berharap bahwa para pengunjung mampu mengapresiasi karya para mahasiswanya, dan kreativitas mereka menerima exposure lebih di skala global, tidak cuma nasional.

Partisipasi program studi Fashion Program BINUS University di program bergengsi mirip Front Row Paris ini memberikan komitmennya kepada semangat fostering dan empowering BINUS University. Melalui karya para mahasiswanya, BINUS University berharap bahwa mereka mampu memberi ide talenta muda Indonesia untuk berkarya dan bersaing di level internasional, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk mendorong perekonomian kreatif Indonesia.