Kiat-Kiat Generasi Muda Membangun Bisnis yang Sukses
Bekasi, 26 Oktober 2023 – Pada kala melejitnya brand-brand setempat dikala ini, Luxcrime hadir menjadi salah satu brand lokal yang paling banyak dikejar oleh para beauty lovers. Semenjak tahun 2015, Luxcrime sudah berkomitmen untuk dapat memberikan sentuhan keelokan yang mampu mengembangkan rasa doktrin diri seseorang. Kesuksesan Luxcrime tentunya tidak terlepas dari strategi bisnis marketing yang dikerjakan oleh Luxcrime.
Memahami pentingnya peran strategi bisnis dan pemasaran yang tepat bagi masing-masing bisnis, BINUS @Bekasi berhubungan dengan Educuan menggelar seminar yang mengangkat tema Luxcrime: How Young Generations Can Build a Successful Brand, dengan mengundang narasumber Ahmad Nurul Fajri selaku Founder Luxcrime & Feel Matcha dan Dr. drh. Diena Dwidienawati, M.M selaku Head of Business Management Program.
EduCuan goes to BINUS tersebut membahas perihal modal bisnis Luxcrime dari reseller hingga omset milyaran, bagaimana Luxcrime melakukan riset pasar dan analisis pesaing dalam merumuskan ide bisnisnya, dan taktik marketing ala Luxcrime semoga senantiasa booming dan diburu penggemar. EduCuan sendiri adalah komunitas usahawan brand lokal yang terintegrasi dengan ekosistem ritel yang kolaboratif, menyalurkan wawasan, koneksi, hingga terusan dan panduan eksklusif untuk mengawali dan membuatkan bisnis, sekaligus terhubung dan terlibat secara aktif dalam ekosistem bisnis ritel di Tanah Air.
“Silahkan mahasiswa mempergunakan pelatihan ini untuk bisa mengawali suatu bisnis dari yang kecil dan dikembangkan sampai bisa besar, saya berharap EduCuan mampu kembali memperbanyak pelatihan tersebut supaya mahasiswa terinspirasi untuk memulai suatu bisnis” ungkap Dr. Ir. Sevenpri Candra, S.Kom., S.E., M.M., ASEAN Eng. sebagaiDeputy Campus Director – Academic & Student Development BINUS @Bekasi dalam sambutan pembukanya.
Ahmad Nurul Fajri mendirikan Luxcrime menjadi salah satu local beauty brand ternama di Indonesia, mulai dari produk homemade hingga produk berstandar kualitas tinggi, beberapa diantaranya mengungguli dan menominasikan penghargaan, menciptakan keuntungan kurang lebih 95 Miliar pada tahun 2021. Luxcrime sendiri telah berdiri semenjak tahun 2015 yang diawali dengan menjual scrub dan masker homemade lalu Fajri mengembangkan usahanya dengan membuat produk kosmetik. Produk-produk Luxcrime telah banyak memenangkan penghargaan semenjak 2019, ketika ini jumlah pengikut mencapai ratusan ribu di Tiktok dan Instagram dan jutaan pengikut di Shopee.
Ahmad Nurul Fajri mengembangkan brandnya menggunakan Business Model Canvas yang terdiri dari key partner, key structure, key activities, key resources, value propositions, customer relationship, channels, costumer segments, dan revenue streams. Semua dikupas habis oleh Ahmad Nurul Fajri mengakibatkan Luxcrime selaku local merk beauty ternama di Indonesia. Selain itu, Ahmad Nurul Fajri juga membuat Branding Strategy sebagai taktik jangka panjang mengapa mereka harus berbelanja produk tersebut, mulai dari Brand Purpose yang berisikan visi misi, belief & value, dan goals merk, Brand Positioning yang berisikan customer segment, price segment, dan product differentiation, serta Brand Persona yang berisikan brand asset & visual mirip logo merk, CSR & environment, customer service & after sales com, social media, web, dan customer experience.
Strategi Marketing yang dibentuk oleh Ahmad Nurul Fajri selaku strategi jangka pendek bagaimana mereka tahu produknya dan membeli produk Luxcrime, mulai dari Channel Selection yang terdiri dari offline, online, dan reseller, Customer Retention yang berisikan loyalty program, promotion, dan product review, Funnel Marketing yang berisikan awareness, consideration, dan conversion.
“Awareness dengan berbagi isu seluas-luasnya perihal brand dengan cara social media update, berafiliasi dengan influencer/KOL dan press/media, Instagram, Tiktok, dan Facebook ads, dan event, dengan feedback yang didapat perihal semua orang yang melihat, follow, engage, dan aware product. Consideration dengan menawarkan solusi pada penduduk dengan cara memberikan product knowledge, product stories, dan product availability dari situ brand akan mampu feedback semua orang yang visit web/e-commerce, add to cart, share the content, read review/compare.” Ungkap Ahmad
Ahmad Nurul Fajri juga menjelaskan bagaimana merk Luxcrime mampu stay trend sampai ketika ini, yaitu dengan beberapa taktik mulai dari Product Innovation dengan menciptakan travel size/mini size dengan harga yang lebih murah dibanding fullsize, juga memperbesar shades baru dengan tone yang lebih gelap. New Update Marketing Campaign, sebagai pola campaign more shade range for Indonesian people, trial size for 1st trial with affordable price, longlasting improved formula. Sales Penetration dengan memperluas new channel dan new customer with darker or light skin tone. Terakhir, Customer Review and Request dengan mendengarkan masukan dari customer mirip membuat varian baru dengan hydrate formula + aging friendly formula, menciptakan packaging dan warna yang gres.
Dr. drh. Diena Dwidienawati, M.M selaku Head of Business Management Program BINUS @Bekasi menerangkan mengenai cara mengidentifikasi pandangan baru bisnis dan menyebarkan taktik marketing adalah dengan cara pertama mesti mengevaluasi customer behavior apa yang diperlukan oleh penduduk , kedua mesti ada product differentiation, kalau produk kita terinspirasi dari merk lain maka produk kita harus ada bedanya dari segi harga, claim, maupun ingredients yang dipakai, ketiga kita harus memilih apa problem yang ada di masyarakat dengan begitu kita akan mendapatkan pasarnya, dan terakhir harus mencari keunikan dari produk kita dengan kita mengikuti ekspresi dominan kemudian kita improve produk kita.
“Kalau kita mau memulai suatu bisnis jikalau bisa kita memulai dengan modal/duit sendiri, bila belum cukup maka kita mampu berkolaborasi dengan sobat atau orang lain untuk mengawali bisnis, kedua kita mampu ajukan pinjaman ke bank tetapi sebelumnya kita mesti menjumlah bunga bank tersebut apakah mampu menutup dari hasil penjualan produk kita, kita juga bisa ejekan bantuan ke perusahaan-perusahaan besar atau kita bisa menjual saham pada perusahaan tersebut” Ungkap Dr. drh. Diena Dwidienawati, M.M.
Dari bahan yang disampaikan, maka dapat disimpulkan untuk memulai sebuah bisnis kita mampu memulai dari yang kecil sehingga bisa dikembangkan hingga mampu besar, mengawali bisnis juga kita perlu menciptakan Business Model Canvas mirip merk Luxcrime yang diterangkan Ahmad Nurul Fajri. Kita juga harus memilih branding strategy dan marketing strategy brand kita sehingga kita dapat terus menyebarkan bisnis kita menjadi semakin besar. Kita harus memanfaatkan demam isu yang ada di masyarakat sehingga kita mampu terus “stay trend” dengan membuat penemuan-inovasi baru sehingga brand kita mampu berkompetisi di pasaran.