Jakarta, 12 Februari 2025 – BINUS University berhasil menggelar Maker Innovation Space (MIS) Festival yang berlangsung pada 12-14 Februari 2025 di Plaza Hitam, BINUS @Kemanggisan Anggrek Campus dengan santunan dari Program Computer Engineering, Civil Engineering, Industrial Engineering, DKV (Desain Komunikasi Visual), Hotel Management, Architecture, PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), TI (Teknik Informatika), dan Film dari BINUS University. Festival ini bertujuan untuk membangun ekosistem inovatif yang menarik perhatian mahasiswa dari aneka macam jurusan serta industri terkait, serta mempromosikan budaya penemuan lintas disiplin ilmu.
Acara ini memperlihatkan keunikan karya mahasiswa yang menarik minatdan membuat para audiens terpesona untuk menjajal inovasi yang sudah dikembangkan oleh mahasiswa. Festival ini mendatangkan banyak sekali inovasi yang aplikatif dan kreatif, yang menjadi pesona utama bagi hadirin.
Berbagai teknologi interaktif ciptaan mahasiswa membuat hadirin menjajal eksklusif hasil penemuan tersebut mirip Mietoma yaitu alat masak mie dan nasi goreng secara otomatis berbasiskan IoT yang mulai dari proses reservasi sampai pemasakannya dilakukan secara otomatis, CyGen suatu generator sepeda untuk pengisi daya baterai handphone, Pemain wayang kulit dan wayang beber otomatis untuk pelestarian budaya, Angklung Otomatis yang mana pemain angklung memainkan angklung secara otomatis dan alat ini telah dikerahkan di kedutaan besar Indonesia untuk Austria – Eropa,
Bee Braille yang merupakan perangkat bantu baca bagi tunanetra yang sudah disebarkan di komunitas disabilitas dan sekolah luar biasa, InEM berupa mesin pembuat tempeh otomatis skala rumahan, serta PusGita adalah suatu tata cara perpustakaan digital yang gampang dibawa dan dipasang, dilengkapi dengan sekitar 7000 konten mirip e-book dan video pembelajaran dari Batita sampai Sekolah Menengan Atas, kepraktisanya alat ini tidak memerlukan kanal internet. PusGita juga telah disebarkan di 40 daerah 3T dari Aceh sampai Papua dan jumlahnya akan terus ditambah.
Salah satu pembuat robot dalam festival ini yakni Bapak Denzel Polantika, selaku Product & Community Development Coordinator, memberikan motivasinya dalam berpartisipasi dalam festival ini:
“Di jurusan ini, kami memiliki katan kekeluargaan yang dekat. Sayang sekali bila robotic tidak terus dikembangkan. Program ini sungguh mempesona bagi mahasiswa dan mempunyai tantangan tersendiri. Dulu saya belum punya pengalaman dalam melakukan coding dan belum mengerti komputer, tetapi hal itu menjadi tantangan yang justru memotivasi saya untuk mencar ilmu. Harapan aku ke depan, semoga mahasiswa terus berkarya dan membuat inovasi baru. Untuk calon mahasiswa yang terpesona belajar robotic, jangan ragu, karena ilmu ini bisa dipelajari dan bahkan mampu mencar ilmu dari para senior tanpa rasa sungkan”
Maker Innovation Space Festival ini masih akan berjalan hingga 14 Februari 2025, menunjukkan kesempatan bagi lebih banyak pengunjung untuk mengeksplorasi penemuan mahasiswa dan berjejaring dengan komunitas kreatif serta industri.
