Aspek keamanan dan kesehatan pekerja kerap menjadi topik yang dibicarakan, khususnya dalam industri manufaktur. Pasalnya, bidang industri tersebut selalu melibatkan mesin-mesin berat dalam sebagian besar proses buatan mereka. Sebagai teladan, data statistik yang dirilis oleh pemerintah Inggris tentang total kecelakaan fatal yang terjadi di setiap industri, antara tahun 2021 dan 2022, terdapat 123 perkara maut dan 22 kasus cedera pada industri manufaktur.
Merujuk pada data statistik yang serupa, industri manufaktur diketahui memberdayakan sekitar 2,5 juta orang. Dalam praktiknya, didapatkan ada lebih dari 3.100 kasus kecelakaan besar yang dilaporkan setiap tahun dalam periode waktu 5 tahun terakhir. Pemerintah Inggris juga mendapatkan sebanyak 4.100 kasus kecelakaan kecil dalam masa waktu yang serupa. Akibat dari adanya kecelakaan tersebut, para pekerja pun diharuskan untuk cuti selama lebih dari 7 hari. Hal itu pastinya membuat penundaan rantai pasokan tidak bisa disingkirkan.
Pentingnya Penerapan Teknologi dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan di Industri Manufaktur
Sebagai penyelesaian untuk menangani problem tersebut, penerapan teknologi yang mumpuni dianggap penting dalam berbagai industri, khususnya manufaktur. Contohnya saja, dengan memanfaatkan teknologi virtual dan augmented reality, kamu mampu mengetahui area mana saja yang berisiko, atau mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian khusus sebelum masuk ke tempat kerja. Penerapan teknologi tersebut tentunya mampu meminimalisir jumlah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja secara signifikan. Di sisi lain, headset VR kini telah banyak dipakai, bukan cuma untuk keperluan hiburan namun juga pekerjaan yang terkait dengan manufaktur.
Pekerja di sektor manufaktur pun bisa memanfaatkan headset dan perangkat lunak yang memakai teknologi virtual dan augmented reality untuk tujuan pelatihan. Makara, mereka bisa lebih mengenal jenis-jenis mesin dan risiko apa yang mungkin terjadi ketika mengoperasikannya. Hal tersebut akan sangat membantu dalam meminimalisir jumlah kecelakaan yang dapat terjadi di daerah kerja.
Kecerdasan Buatan Jadi Solusi dalam Meningkatkan Keselamatan di Dunia Manufaktur
Contoh dari pemanfaatan teknologi yang lebih canggih di industri manufaktur juga telah ditunjukkan oleh Ford. Produsen mobil asal Amerika Serikat itu sukses menurunkan jumlah masalah cedera di pabrik sampai meraih 70%, dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan bikinan dalam proses pembinaan mereka. Dengan menggunakan AI dan robot untuk mengotomatisasi beberapa proses manufaktur yang termasuk berbahaya, perkara cedera atau kecelakaan yang lebih serius pun dapat dicegah di pabrik Ford.
Berkaca dari apa yang dilaksanakan Ford, mampu ditarik kesimpulan bahwa cara terbaik dalam meminimalisir risiko kecelakaan dan cedera di industri manufaktur yakni dengan menetralisir komponen insan serta lebih fokus pada sisi robotika dan otomatisasi. Dalam hal ini, kecerdasan buatan dan robot gampang diprogram atau dibangun untuk melakukan praktik-praktik manufaktur yang berbahaya.
Pun, jika merujuk pada hasil survei yang dirilis oleh Guidance Automation, 73% perusahaan manufaktur yakin bahwa otomatisasi adalah salah satu aspek paling penting untuk memajukan industri tersebut. Hal itu sebab otomatisasi tidak cuma berhubungan dengan peningkatan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, tetapi juga mampu membantu menyederhanakan mekanisme manufaktur secara keseluruhan.
Teknologi yang berhubungan dengan faktor kesehatan dan keselamatan di Industri manufaktur juga sungguh dekat kaitannya dengan bidang Ilmu Teknik Industri. Tidak heran kalau banyak yang menyebut jikalau bidang keilmuan ini sangat penting untuk diimplementasikan di segala lini industri. Maka dari itu, kualitas pendidikan pada jurusan Teknik Industri perlu mendapatkan perhatian yang serius di abad industri 4.0.
Untuk kamu yang kesengsem berkarier di dunia Teknik Industri, jangan ragu untuk bergabung dengan acara Industrial Engineering dari BINUS @Kemanggisan. Program tersebut dapat membantumu untuk mempersiapkan diri semoga bisa menjadi individu yang mampu berkontribusi lebih pada industri manufaktur di tingkat nasional hingga global.