Cara Memakai Ai Untuk Menciptakan Proses Komunikasi Inovatif Yang Lebih Efektif

Dalam dunia bisnis, komunikasi inovatif sangat penting bagi perusahaan. Tidak cuma untuk kebutuhan marketing dan penawaran khusus, komunikasi inovatif juga diharapkan untuk membangun gambaran perusahaan dan menjaga hubungan baik dengan customer. Kabar baiknya, kini teknologi AI mampu menolong menciptakan komunikasi kreatif yang lebih efektif.

Bagaimana cara menggunakannya? Mari kita bahas.

Komunikasi Kreatif

1. Analisis Data untuk Memahami Audiens

Pertama, kita mampu menggunakan AI untuk menganalisis data pelanggan dengan cepat dan akurat. Kini tersedia tools berbasis AI yang mampu membantu perusahaan memahami preferensi, perilaku, dan kebutuhan audiens mereka. Sebut saja seperti Google Analytics atau Adobe Analytics.

Hasil analisis dari tools tersebut mampu menjadi dasar untuk mendesain seni manajemen komunikasi kreatif yang lebih jitu. Dengan mengenali tren dan acuan perilaku audiens, kamu bisa menciptakan campaign yang lebih sempurna sasaran.

Tidak cuma itu, analisis data juga mampu menolong mengidentifikasi potensi dan tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan. Contohnya, kalau data memberikan adanya kenaikan minat kepada sebuah produk pada jangka waktu tertentu, kamu bisa mengoptimalkan marketing campaign sesuai dengan tren tersebut.

2. Analisis Sentimen Audiens

AI juga mampu kita pakai untuk menganalisis sentimen konsumen terhadap brand atau produk secara real-time. Analisis sentimen bukan cuma tentang memahami apakah feedback pelanggan bersifat kasatmata, negatif, atau netral. Dengan AI, perusahaan mampu mengeksplorasi lebih jauh untuk memahami konteks di balik sentimen tersebut. 

Sebagai pola, jika suatu merek mendapat feedback negatif, analisis AI bisa membantu menentukan apakah kritik tersebut bersifat umum atau spesifik. Alhasil, perusahaan bisa mengambil tindakan yang sempurna untuk membangun kekerabatan aktual.

Adapun pola tools yang bisa dipakai untuk menganalisis sentimen konsumen antara lain yakni IBM Watson Sentiment Analysis atau Google Cloud Natural Language API.

3. Membuat Konten Otomatis

Algoritma AI kini makin mutakhir saja. Tidak hanya analisis, AI juga bisa menciptakan konten otomatis menurut input dan parameter yang kita tentukan. Sebut saja OpenAI GPT-3, Fotor, Canva, Copy.ai, dan sebagainya.

Dengan mempergunakan tool ini, kamu mampu meminimalisir waktu untuk memproduksi konten inovatif. Bahkan, tools semacam ini juga akan memajukan efisiensi tim marketing untuk menciptakan konten yang berkaitan dan menarik.

4. Mendesain Komunikasi Visual

Bicara soal komunikasi inovatif tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal dan tertulis, tetapi juga komunikasi yang disampaikan dengan media visual. Nah, dalam hal ini, penggunaan AI dalam desain grafis memungkinkan pembuatan konten visual yang menarik. 

Sebut saja Canva, RunwayML, atau Artbreeder. Tools tersebut bisa kamu gunakan untuk membuat gambar, video, atau grafis yang memperkuat pesan dalam komunikasi kreatif.

Adanya tools AI seperti ini membuat pekerjaan desain visual menjadi lebih gampang dan cepat. Terlebih, tersedia fitur pengeditan sehingga kau bisa menawarkan sentuhan kreatif dan mengekspresikan inspirasi dengan lebih bebas.

5. Chatbots dan Interaksi Real-Time

Cara berikutnya untuk menggunakan AI dalam komunikasi kreatif adalah pemanfaatan chatbots untuk menunjukkan respons instan. Selain memperlihatkan balasan instan atas pertanyaan pelanggan, chatbots AI mampu dipakai untuk membimbing pengguna melalui langkah-langkah untuk mendapatkan penyelesaian.

Bahkan, chatbot mampu bahkan mengarahkan pelanggan ke produk atau layanan yang mereka butuhkan. Contoh tools yang punya kesanggupan seperti ini adalah Dialogflow atau Microsoft Bot Framework.

6. Mengoptimalkan User Experience

AI juga mampu dimanfaatkan untuk memaksimalkan user experience, lho. Bicara soal user experience, kuncinya adalah personalisasi. Pasalnya, setiap individu punya perilaku, preferensi, dan keperluan berlainan.

Nah, tools AI bisa dipakai untuk memaksimalkan user experience sesuai dengan preferensi dan perilaku pengguna. Misalnya, suatu situs e-commerce bisa memakai AI untuk mengusulkan produk menurut riwayat pembelian atau pencarian pengguna. 

Adapun pola tools yang punya fungsi seperti ini yakni Dynamic Yield atau Optimizely. Dengan mempergunakan tools ini, kau mampu menciptakan personalized interaction dengan konsumen.

Itulah sejumlah cara memakai teknologi AI untuk memaksimalkan komunikasi inovatif. Dengan mempergunakan tools yang ada, kau mampu mendesain komunikasi inovatif yang lebih tepat target.

Tertarik untuk mencar ilmu lebih banyak tentang creative communication dengan memanfaatkan teknologi AI? Kamu mampu belajar lebih lanjut dengan kuliah di jurusan Creative Communication BINUS @Bekasi.

Di jurusan Creative Communication BINUS @Bekasi, kamu tidak hanya belajar strategi dan perencanaan komunikasi, tetapi juga mengasah kemampuan untuk membuat konten inovatif. Mulai dari teks, audio, visual, sampai audio visual, semuanya akan kau pelajari dalam proyek-proyek seru.

Nantinya jurusan ini akan menyiapkan kau menjadi content creator, social media specialist, advertising specialist, public relations, merk communication specialist, maupun entrepreneur di bidang terkait. Yuk, daftar di jurusan Creative Communication BINUS @Bekasi!