Jakarta, 3 Oktober 2024 – BINUS University dan Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan kolaborasi membuka dua program studi baru jenjang Sarjana (S1) Gelar Ganda (Double Degree) yakni Digital Technology in Fishery dan Digital Technology in Marine Science. Ini ialah pertama kalinya sebuah perguruan tinggi tinggi negeri dan perguruan tinggi tinggi swasta melakukan pekerjaan sama meluncurkan acara studi dengan gelar ganda untuk tingkat Sarjana.
Peresmian dirilisnya 2 program double degree tersebut dilaksanakan di Kantor perwakilan Universitas Padjadjaran di Jakarta, di Menara Danareksa, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 3 Oktober 2024. Sebelumnya pada Juli 2023, BINUS University dan Unpad sudah merilis sejumlah program double degree bagi jenjang Magister (S2), yakni Master of Digital Economy, Master of Digital Business Fisheries, dan Master of Marine Digital Technology.
“Kami menyadari bahwa untuk mencetak lulusan yang mahir di bidang kelautan dan teknologi, fundamentalnya sudah mesti ada sedini mungkin. Maka dari itu, kami menawarkan versi S1 dari acara double degree yang sudah ada sebelumnya semoga para lulusan sekolah menengah di Indonesia juga mampu berkontribusi bagi kemajuan ekonomi laut sejak awal,” tutur Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA .
Sementara Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti, SE., MSIE., mengatakan laut Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar. Data World Bank menunjukkan, nilai ekonomi perikanan di tempat perairan Indonesia bisa membuka peluang penciptaan lapangan pekerjaan untuk 7 juta orang. Penerapan Ekonomi Biru akan sungguh memerlukan sumber daya insan yang ahli di bidang perikanan dan kelautan, serta teknologi.
“Potensi tersebut perlu didukung dengan kecermatan dalam mengolah berbagai sumber ekonomi di bahari. Optimalisasi riset dan inovasi menjadi kunci yang tidak dapat dipisahkan. Jika pembuatan Ekonomi Biru cuma mengandalkan kegiatan konvensional, proses akselerasi akan sulit dilaksanakan lakukan. Untuk itu, pemanfaatan riset dan penemuan bareng dengan sektor digital, perlu dioptimalkan,” ujar Rektor Unpad.
Indonesia telah meneguhkan posisinya sebagai salah satu negara bahari terkuat di dunia lewat sektor perikanan dan kelautan. Menurut data modern dari Kamar Dagang Indonesia, total bantuan kedua sektor tersebut telah mencapai 29,6 miliar USD dan menyumbang 2,6% dari PDB negara.
Karena itu juga, Indonesia memegang 10% ekspor perikanan di seluruh dunia. Wawasan tersebut menawarkan bahwa potensi kelautan Indonesia sangatlah besar, sehingga pemerintah mulai menerapkan sejumlah taktik untuk mendukung pertumbuhan Ekonomi Biru demi mencapai visi misi Indonesia Emas 2045.
Dua Program Studi
Sesuai namanya, acara studi Digital Technology in Fishery ialah acara yang memberi mahasiswa potensi untuk mempelajari dasar-dasar ilmu perikanan sekaligus tata cara informasi. Melalui wawasan tersebut, penerima dapat menyebarkan, menerapkan, dan mengelola penyelesaian berbasis teknologi yang kreatif untuk pengambilan keputusan serta manajemen efisiensi operasional budidaya ikan. Contohnya, lewat penggunaan tata cara database, analisis data, software development, dan masih banyak lagi. Di segi lain, penerima juga akan mendapatkan ilmu perihal biologi ikan, akuakultur, oseanografi, dan ekonomi bikinan perikanan.
Kemudian, untuk program studi Digital Technology in Marine Science, akseptor akan mendalami dasar-dasar biologi kelautan, ekofisiologi fauna di bahari, pembuatan versi ekosistem kelautan yang dipadukan dengan ilmu komputer. Misalnya, Internet of Things (IoT), transformasi digital, penulisan arahan software, pengelolaan database, dan lain-lain. Dengan demikian, mahasiswa bisa berbagi teknologi yang berkhasiat untuk mengawasi keamanan serta melestarikan keragaman hayati maritim.
Setelah mendapatkan gelar S.Kom dan S.IK, lulusan dapat mengeksplor berbagai kesempatan karier yang luas. Misalnya, selaku data analyst untuk pengelolaan perikanan, manajer metode akuakultur, konsultan digital untuk bisnis perikanan, pengembang metode isu untuk administrasi perikanan, manajer supply chain berkelanjutan, manajer operasi perikanan, dan bahkan entrepreneur untuk bisnis perikanan berbasis teknologi.
“Mahasiswa dibutuhkan mampu merancang, mengimplementasikan, hingga mengevaluasi solusi berbasis komputasi untuk memenuhi serangkaian standar komputasi dalam konteks keilmuan acara studi.” ujar Dean of School of Information Systems, Dr. Rudy, S.Kom., M.M.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Dr. Sci.agr. Ir. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si., menyampaikan, Indonesia juga membutuhkan andal dalam menganalisis masalah umum di bidang perikanan, budidaya, pengelolaan sumber daya perairan, dan sosial ekonomi perikanan.
BINUS University dan Universitas Padjadjaran (Unpad) berharap bahwa ajang kerja sama dalam bentuk program studi S1 double degree Digital Technology in Fishery serta Digital Technology in Marine Science dapat kian menumbuhkan minat generasi muda Indonesia untuk berkontribusi bagi kemajuan Ekonomi Biru.