Inovasi bisnis digital benar-benar sudah mengubah pasar di kurun modern. Pada dasarnya, pasar melibatkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan. Berkat digitalisasi dan penemuan, peluang dalam membentuk hubungan kedua pihak tersebut semakin terbuka lebar.
Penasaran bagaimana inovasi digital menyukseskan bisnis? Mari simak contoh-acuan berikut!

-
Angry Birds dan Model Bisnis “Free”
Ingat dengan Angry Birds? Gim mobile yang populer sejak dirilis pada satu dekade yang kemudian ini sukses memakai versi bisnis free alias gratis. Meskipun gimnya gratis, pengembang Angry Birds tetap mendapatkan penghasilan dari merchandise dan lisensi yang diberikan terhadap bisnis di sektor lain, seperti perfilman atau kuliner.
-
Dropbox, LinkedIn, dan Spotify dengan Model Bisnis “Freemium”
Model bisnis freemium menunjukkan dua model produk, yakni gratis dan berbayar. Untuk mengenalkan pengguna pada produk, bisnis akan menunjukkan versi gratis dengan fitur-fitur dasar. Jika pengguna kesengsem untuk memakai lebih banyak fitur, mereka bisa berlangganan ke versi premium. Beberapa perusahaan populer yang berhasil memakai versi freemium ialah Dropbox, Spotify, dan LinkedIn.
Sebagai pola, Dropbox menunjukkan penyimpanan awan gratis berkapasitas 2 GB untuk pengguna yang gres mendaftar. Layanan ini mampu dipakai tanpa syarat yang muluk-muluk dan tanpa dibatasi waktu. Namun, jika layanan gratis sudah tidak cukup untuk memfasilitasi kebutuhan, pengguna dapat mengembangkan akunnya dengan mengeluarkan uang biaya berlangganan setiap bulan.
-
Model Bisnis “Lock-in” yang Ditawarkan Apple dan Amazon Prime
Apple dan Amazon Prime sama-sama berhasil memakai model bisnis lock-in. Model bisnis ini mengikat konsumen produk dengan risiko-risiko yang diperoleh bila beralih ke kompetitor.
Apple memakai ekosistem produk hak milik yang terdiri dari platform dan hardware. Ketika pelanggan telah sudah biasa dengan produk Apple, mereka akan kesulitan beralih ke kompetitor Apple alasannya mesti melalui proses yang ribet dan mahal.
Berbeda dengan Apple, Amazon Prime memberikan versi bisnisnya dengan cara yang lebih “lembut”. Layanannya memperlihatkan banyak faedah, mulai dari susukan ke layanan streaming untuk program televisi, film, dan musik, standar pengantaran yang lebih baik, layanan penyimpanan awan tak terbatas untuk foto, hingga kanal istimewa untuk produk-produk langsung. Sayangnya, jikalau pengguna berhenti berlangganan, semua kelebihan tersebut tidak akan mampu dicicipi lagi.
-
Bisnis Digital Berbasis Langganan
Bisnis freemium dan langganan sama-sama membolehkan pelanggan menjajal produk mereka secara gratis terlebih dulu. Perbedaannya, pengguna freemium mampu menggunakan produk gratis tanpa dibatasi waktu, sedangkan produk berbasis langganan hanya dapat dipakai tanpa dipungut ongkos selama abad uji coba.
Rata-rata bisnis yang memakai model berlangganan adalah perangkat lunak, layanan streaming, atau layanan-layanan yang digunakan secara terus-menerus oleh pelanggan. Contoh bisnis yang sukses memakai versi bisnis ini, antara lain, Adobe, Netflix, dan Salesforce. Ketiganya mewajibkan pelanggan mengeluarkan uang biaya langganan per bulan sebelum mampu memakai produk mereka.
-
Bisnis “User Designed”
Model bisnis “user designed” menyerahkan tugas-tugas kreatif, mirip merancang produk, pada konsumen. Perusahaan yang berhasil menerapkan model bisnis ini adalah Spreadshirt.
Bisnis asal Jerman tersebut membangun toko daring untuk berjualan kaus oblong printed yang mampu didesain dengan motif dan fon sesuai keinginan konsumen. Pelanggan juga mampu menjual rancangan bikinan mereka di platform Spreadshirt. Alhasil, hampir tanpa campur tangan dari perusahaan, toko Spreadshirt mampu berkembang dengan banyaknya pandangan baru-wangsit segar dari para konsumen.
Bagaimana keunggulan platform daring dalam menerapkan versi bisnis “user designed”? Ide-ide konsumen mampu dikumpulkan secara otomatis dan terpusat. Proses ini juga tidak membutuhkan banyak waktu dan energi.
Itulah acuan-contoh penemuan bisnis digital yang berhasil. Menarik, kan? Untuk bisa menciptakan penemuan seperti di atas, kamu memerlukan pendidikan yang sesuai. Program studi Digital Business Innovation di BINUS @Bandung mampu mengasah kemampuanmu dalam menyiapkan bisnis, berpikir inovatif, serta mempergunakan teknologi. Temukan info selengkapnya perihal prodi ini pada tautan berikut.