Belajar Sepanjang Hayat: Kunci Majunya Pendidikan Negeri Sakura

Belajar Sepanjang Hayat: Kunci Majunya Pendidikan Jepang

Bagaimana pendidikan di Jepang menerapkan Belajar Sepanjang Hayat, sehingga mereka yang belum memiliki gelar S1 pun tetap diakui dalam industri?

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang ditempuh oleh manusia sejak dilahirkan. Terdapat dua jenis pendidikan, ialah jenis pendidikan formal yang dapat ditempuh lewat jalur institusi pendidikan, dimulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Ada pula pendidikan non-formal yang mampu ditempuh melalui pendidikan yang bersifat keterampilan, pembinaan kerja dan lain sebagainya.

Semangat dalam mencar ilmu idealnya melekat dalam diri insan dengan semangat “Belajar Sepanjang Hayat”.  Namun, apakah kesadaran untuk mau mencar ilmu dalam aneka macam kesempatan, dalam berbagai cara telah menjadi budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia?

Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si. selaku Dean of Faculty of Humanities BINUS UNIVERSITY dan dosen Japanese Literature BINUS @Kemanggisan, memberikan bagaimana penduduk Jepang menerapkan Belajar Sepanjang Hayat, sehingga para lulusan Pendidikan yang belum mempunyai gelar S1 pun mempunyai peluang yang sama untuk diakui dalam industri.

“Bagi penduduk Jepang, pendidikan non gelar yang ditempuh lewat pendidikan vokasi ialah hal yang biasa dan diakui oleh industri pemberi kerja. Sedikit berlawanan dengan pendidikan gelar yang masih menjadi target utama dari penduduk Indonesia, industri di Jepang memperlihatkan akreditasi dan potensi karir yang bagus kepada para lulusan dari sekolah vokasi” Ungkap Ibu Elisa

Jika kita berguru dari Negara Jepang yang menjadi salah satu negara maju dengan metode pendidikan terbaik di dunia, pemerintah mempunyai peran dalam menjamin keperluan gizi siswa sekolah tingkat dasar dengan menawarkan makan siang untuk seluruh siswa (Sistem Kyushoku). Tentunya penyediaan makan siang ini dipersiapkan dengan sebaik mungkin dengan pendampingan dari spesialis gizi. Menu yang dihidangkan dipastikan memiliki gizi yang sepadan untuk menunjang kemajuan siswa.

Keterampilan yang diperoleh selama pendidikan vokasi non gelar di Jepang sungguh menunjang penguasaan kompetensi untuk bekerja di industri di Jepang. Mulai dari sekolah khusus bidang IT, pariwisata, robotic, art dan design, animasi, sulih suara, dan masih banyak lagi. Pendidikan vokasi menawarkan kesanggupan siap kerja yang pastinya berbeda dengan pendidikan gelar di Universitas, dimana mengasah keterampilan praktik ialah konsentrasi utama yang ingin diraih dalam kompetensi lulusannya.

Dengan kebijakan pemerintah yang ingin memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia, tentu kita mampu optimis bahwa strategi ini mampu meningkatkan keahlian masyarkat Indonesia. Tentunya kebijakan ini perlu didukung oleh banyak pihak, diantaranya ialah pelaku penyuplailayanan pendidikan dan juga oleh para pelaku industri pemberi kerja dengan menunjukkan pengakuan dan potensi berkarir yang sama untuk para lulusan pendidikan vokasi.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari budaya Jepang secara lebih mendalam, maka ini adalah saatnya kamu bergabung bersama program Japanese Literature BINUS UNIVERSITY @ Kemanggisan. Kami tunggu, ya!