Ruang kerja ergonomis mampu memberikan banyak faedah bagi pekerja, seperti mengembangkan kenyamanan, kesehatan, dan mutu hidup. Ruang kerja yang tenteram juga menolong mengembangkan konsentrasi dan konsentrasi pekerja.
Bukan hanya untuk pekerja, secara tidak langsung ruangan kerja ergonomis juga berguna bagi perusahaan alasannya adalah memajukan produktivitas, loyalitas dan retensi karyawan. Yang tak kalah penting, rancangan ruang kerja ergonomis menghemat risiko cedera dan dilema kesehatan yang lain.
Nah, ruang kerja ergonomis tenteram dan sehat dapat dicapai dengan menyesuaikan area kerja dengan kebutuhan penggunanya. Tujuannya yaitu untuk memastikan penggunanya tenteram di ruang kerja serta membantu mengurangi risiko cedera, seperti nyeri dan sakit otot.
Berikut beberapa hal yang perlu diamati untuk merancang ruang kerja yang ergonomis.

Fokus Pada Postur Tubuh yang Benar
Langkah pertama dalam mendesain ruang kerja ergonomis ialah memahami postur badan yang benar, baik dalam posisi duduk ataupun bangun. Pasalnya, postur badan yang benar dapat menghemat risiko cedera mirip pegal-pegal dan nyeri otot.
Apalagi mengingat karyawan biasanya menghabiskan waktu yang usang untuk bekerja di posisi duduk yang sama. Jika tidak memperhatikan postur, duduk terlalu usang dapat menimbulkan duduk perkara kesehatan di kemudian hari.
Lantas, bagaimana posisi duduk yang benar? Ketika duduk, pastikan posisi tulang belakang tegak lurus, pundak rata, dan dagu sejajar dengan lantai. Selain itu, perhatikan juga posisi kaki. Ketika duduk, pastikan lutut rata dan ditekuk 90 derajat serta posisi paha sejajar.
Dengan mengetahui postur tubuh yang benar, selanjutnya ini bisa menjadi teladan dalam memilih furniture ergonomis yang tepat postur tubuh pengguna.
Pastikan Kursi Kerja Sesuai Dengan Postur
Langkah selanjutnya yaitu memilih alat kerja dan furnitur yang tepat dengan postur. Saat ini telah tersedia banyak pilihan dingklik ergonomis yang bisa kau pilih. Bahkan, ada banyak kursi ergonomis dilengkapi dengan fitur untuk menyesuaikan tinggi dudukan. Dengan begitu, kau tidak akan kesusahan menemukan bangku yang cocok dengan tinggi dan postur badan pengguna.
Selain mengamati tinggi dudukan bangku, seharusnya kau memilih bangku yang memiliki sandaran nyaman. Kursi yang ergonomis mempunyai sandaran yang bentuknya disesuaikan dengan tulang punggung. Tujuannya yaitu untuk menopang tulang punggung biar tetap tegak. Tentunya sandaran ini haruslah menunjang kenyamanan, dengan bantalan yang empuk dan tinggi yang sesuai dengan postur tubuh.
Pilih Meja Kerja yang Ergonomis
Namun, bukan hanya kursi saja yang perlu diperhatikan. Ruang kerja ergonomis juga memerlukan meja kerja yang ergonomis. Tinggi meja yang diusulkan kebanyakan yaitu 70 cm hingga 85 cm dari lantai. Akan tetapi, ukuran ini pasti bisa berbeda tergantung penggunanya.
Alternatif lainnya yakni dengan menentukan meja kerja rakitan yang mampu disesuaikan tingginya sesuai kebutuhan. Kini bahkan tersedia standing desk yang memungkinkan penggunanya untuk bekerja sembari bangkit.
Gunakan Pencahayaan Yang Menunjang Produktivitas
Dalam interior desain terdapat tiga jenis pencahayaan, adalah pencahayaan sesuai fungsi (task lighting), pencahayaan untuk menghidupkan situasi (mood lighting), dan pencahayaan untuk dekorasi (accent lighting). Untuk ruang kerja, perhatian utama haruslah dipusatkan pada pencahayaan yang fungsional.
Pastikan ruang kerja dilengkapi dengan pencahayaan mencukupi biar menunjang produktivitas kerja. Tak hanya itu, pencahayaan yang baik juga berdampak signifikan kepada kesehatan, apalagi jika kau bekerja dengan komputer. Pencahayaan yang mumpuni akan menghemat risiko Computer Vision Syndrome (CVS).
Computer Vision Syndrome (CVS) atau ketegangan mata digital disebabkan oleh cahaya silau layar monitor. Risiko ini makin meningkat jikalau pencahayaan di ruang kerja redup, sehingga cahaya dari layar komputer tampak kian menyilaukan.
Pencahayaan yang memadai juga akan menciptakan pekerjaan secara biasa lebih gampang. Misalnya ketika kau perlu membaca dan menandatangani berkas-berkas penting. Selain lampu kerja utama, tambahkan juga lampu meja dengan cahaya yang bersih. Bila perlu, tambahkan lampu dengan fitur peredup yang mampu diubahsuaikan.
Luangkan Waktu Untuk Bergerak
Penelitian memperoleh bahwa duduk dalam jangka waktu yang usang berkaitan dengan beberapa penyakit serius. Sebut saja tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol tinggi, serta duduk perkara metabolisme. Duduk terlalu lama juga dapat mengembangkan risiko sakit pinggang serta tubuh pegal-pegal.
Maka dari itu, ketika melakukan pekerjaan luangkanlah waktu untuk berdiri dan bergerak. Kamu juga disarankan untuk melakukan peregangan guna meminimalkan tekanan tulang belakang serta melemaskan otot. Melansir CNN, sehabis duduk 20 menit, kamu dianjurkan untuk bangun selama 8 menit dan berlangsung sekitar 2 menit. Lakukan ini setiap hari untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Itulah sejumlah tips untuk membuat ruang kerja ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan produktivitas pekerja. Dengan mengatur bagian-unsur ruang kerja secara tepat, seseorang mampu bekerja dengan nyaman dan mengurangi risiko terjadinya cedera atau persoalan kesehatan lainnya.
Semua ini mampu kau pelajari di Jurusan Interior Design BINUS UNIVERSITY kampus @Bandung. Menariknya, BINUS UNIVERSITY memiliki kurikulum 2+2+1. Melalui acara ini, Binusian akan mendapatkan pengalaman mencar ilmu di kampus berbeda, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tak cuma itu, peluang untuk magang, riset, dan pengembangan penduduk juga terbuka luas, lho.