Alumni School Of Information Systems Binus University Jadikan Hobi Sebagai Perjuangan: Simak Kisah Berhasil Billy Adi Wijaya!

Alumni School of Information Systems BINUS UNIVERSITY Jadikan Hobi Sebagai Usaha: Simak Kisah Sukses Billy Adi Wijaya!

Di tengah tumbuhnya minat masyarakat untuk berwisata, bisnis perlengkapan travel semakin meningkat pesat. Salah satu produk yang paling dibutuhkan oleh para wisatawan adalah koper, dari yang murah hingga yang mahal. Salah satu usahawan yang menyaksikan peluang itu adalah Billy Adi Wijaya, Alumni School of Information Systems BINUS University yang lahir pada tahun 1992, membangun bisnis koper merk Baller, yang sejauh ini berkembang dengan baik.

Billy sempat membangun bisnis pengerjaan pulpen sebelum memulai bisnis koper dari tahun 2011 sampai 2016, tetapi tidak sukses. Setelah itu, beliau percaya adanya kesempatan di industri pembuatan koper setempat. Billy menyatakan bahwa “Meskipun ada banyak produsen pakaian setempat yang meningkat pesat, belum ada produsen koper lokal yang mampu berkompetisi dengan koper merek abnormal”.

Sejak awal 2019, beliau sudah memutuskan untuk memproduksi koper meski belum mempunyai pengetahuan yang cukup luas mengenai industri tersebut. Namun, hal tersebut bukanlah menjadi hambatan, dia terus mempelajari cara menciptakan koper berkualitas tinggi dan membuat produk lokal yang sepadan dengan merek asing.

Perjalanan awal bisnis koper ini tidak senantiasa tanpa hambatan. Salah satu masalah paling besar terjadi pada tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 muncul. Salah satu sektor ekonomi yang paling terpengaruh yaitu travel. Penjualan Baller juga menurun. Bangganya, Billy tidak pernah patah semangat. Ia terus berusaha keras dan bersabar menunggu momentum dan hasilnya seruan koper kembali meningkat sehabis pandemi. Dari tahun 2020 hingga 2022, volume pengantaran koper berkembangsecara signifikan, bahkan pada dikala Idulfitri 2023.

Mereka menawarkan dua jenis koper: polikarbonat dan aluminium. Koper polikarbonat tersedia dalam aneka macam ukuran, mulai dari kabin hingga yang besar. Koper aluminium tanpa resleting memiliki dua kunci TSA dan berbagai ukuran. Adanya port pengisian USB di koper kabin yaitu fitur yang menawan alasannya memungkinkan pengisian perangkat elektro seperti tablet, ponsel, dan power bank dengan gampang.

Hingga saat ini, proses buatan masih dilaksanakan di mancanegara, yaitu di Vietnam dan China. Billy dan rekan-rekannya berfokus pada rancangan dan pengembangan produk. Keputusan untuk tetap menggunakan vendor luar didasarkan pada kualitas buatan dan teknologi yang lebih canggih di negara-negara tersebut daripada Indonesia. Saat ini, Baller memiliki kapasitas untuk memproduksi antara 10.000 dan 15.000 koper per tahun. Dari perspektif penjualan, Billy menciptakan keputusan untuk menggunakan versi direct to consumer (D2C). Sejauh ini, Baller mampu dibeli lewat situs web resmi mereka dan di beberapa toko online terkenal seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.

Alumni School of Information Systems BINUS University, membuktikan bahwa usaha bisa berawal dari kegemaran. Dengan kecintaannya pada dunia traveling, Billy berhasil berbagi bisnis koper dengan merek Baller yang kini kian diketahui . Melalui passion dan kreativitasnya, Billy menunjukkan bahwa kegemaran mampu menjadi fondasi kuat dalam membangun usaha yang berhasil.

Di BINUS University, para mahasiswa dan alumni juga mempunyai kesempatan yang sama untuk mengganti kegemaran dan minat mereka menjadi bisnis nyata. Dengan tunjangan pendidikan bermutu dan ekosistem kewirausahaan yang kuat, setiap mahasiswa dapat merealisasikan wangsit kreatif mereka menjadi sebuah bisnis yang membanggakan.

Tak hanya itu, BINUS University juga menunjukkan Enrichment Program. Melalui program ini, Binusian dapat #MulaiLebihAwal ke dunia kerja cukup dengan 2,5 tahun kuliah. Ini artinya, kamu mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan mahasiswa dari sekolah tinggi tinggi yang lain dan kau mampu mendapatkan beasiswa hingga 100%