Agama Di Era Digital: Pembentukan Karakter Manusia Lewat Buku Character Building Agama

Pendidikan aksara tidak lain yakni sebuah upaya internalisasi nilai dan agama merupakan salah satu sumber penting pedoman nilai-nilai watak bagi kehidupan manusia sepanjang masa. Perkembangan dan pergantian yang terus terjadi di banyak sekali bidang kehidupan yang dipicu utamanya oleh kemajuan yang semakin pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menantang serius penghayatan akan nilai-nilai tabiat yang bersumberkan ajaran-fatwa agama. Menghadapi semua itu, maka hal penting terus diupayakan bukan saja agar kemajuan dan aneka macam pergantian yang terus terjadi tidak memudarkan kepercayaan akan Tuhan dan penyelenggaraan dewa-Nya dalam kehidupan ini.

BINUS Publishing menyelenggarakan webinar peluncuran dan bedah buku “Character Building Agama” pada Rabu, 28 Februari 2024 pukul 13.15 – 15.00 lewat zoom meeting. Bersama gugusan narasumber hebat dari Character Building Development Center (CBDC) adalah Dr. Frederikus Fios, S.Fil., M.Th.; selaku penulis, dosen, dan Manager CBDC, Dr. Antonius Atosökhi Gea, S.Th., M.M. selaku penulis dan dosen CBDC, Prischardus H. Chandra, S.S., M.Hum.; sebagaipenulis dan dosen CBDC, dan Alfensius Alwino, S.Fil., M.Hum. sebagaipenulis dan dosen CBDC. Serta dipandu oleh moderator Dr. Drs. Arcadius Benawa, M.Pd., selaku dosen CBDC.

Dalam buku Character Building Agama kita diperkenalkan bahwa agama terkait dengan pembentukan abjad, kita juga disajikan bagaimana agama mempunyai karakteristik yang sama ada keyakinan, simbol, keagamaan, dan kita juga diperkenalkan bagaimana kita mengenal Allah dari kitab suci lewat alam dan sesama manusia, serta bahayanya orang beragama yang jatuh dalam formalisme beragama. Bapak Antonius Atosökhi Gea, S.Th., M.M. dalam pemaparannya dia memberikan “Karakter bisa dimaknai sebagai nilai-nilai yang sudah sukses terinternalisasi dengan baik dalam diri yang telah menjadi bab dalam diri kita yang memandu kehidupan kita dari dalam, jikalau nilai itu tertanam dengan baik dan memandu kehidupan kita dari dalam itulah yang disebut dengan abjad. Maka, Character Building Agama berarti suatu upaya yang dikerjakan kita untuk terus terinternalisasi nilai-nilai agama itu agar supaya tertanam dan terpatri dengan baik menjadi aksara dan pemandu kehidupan kita dari dalam sebab agama ialah salah satu sumber penting bagi pendidikan karakter”.

Buku Character Building Agama menerangkan beragama di periode digital yang mana teknologi yang meningkat memperlihatkan tantangan gres bagi agama, agama harus menerima teknologi sebagai sarana yang memampukan agama mampu dimengerti dan diterima oleh semua orang. Dalam menjalankan moderasi beragama ketika ini pemanfaatan media komunikasi atau teknologi digital sebagai sarana penyebaran fatwa agama/dakwah alasannya agama mesti mau membuka diri dengan pertumbuhan teknologi. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Prischardus H. Chandra, S.S., M.Hum. dia memberikan “tidak mampu disangkal kita yang beragama saat ini hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, ada dua kemungkinan bagi kita ialah kita yang mampu mengikuti perkembangan teknologi itu atau kita yang tertinggal perkembangan teknologi, yang kedua yakni kondisi dunia yang memungkinkan teknologi masuk dalam kehidupan privat agama suka atau tidak suka”.

Buku Character Building Agama ini memperkenalkan kita mengenai sikap penerimaan dan keterbukaan kepada keberagaman kepercayaan dan praktik agama seperti yang disampaikan Bapak Alfensius Alwino, S.Fil., M.Hum. beliau menyampaikan “hakikat obrolan dan kerjasama yang dimulai dengan perilaku penerimaan dan keterbukaan kepada keberagaman iman dan praktik agama, hal ini melibatkan mengakui dan menghormati perbedaan-perbedaan antara tradisi keagamaan tanpa mencoba untuk mengubah atau menekankan superioritas satu tradisi atas lainnya, dan agama menjadi sumber perdamaian, toleransi, dan humanisme”.

Buku Character Building Agama membicarakan perintah untuk mengampuni dan memaafkan, jika kita tidak memaafkan maka kita yang menderita maka dari itu kita perlu memaafkan agar kita menjadi eksklusif yang tumbuh ke arah konkret. Agama tidak cuma membahas secara ritual tetapi agama juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan makhluk hidup dalam alam semesta, bahkan dalam anutan-ajaran agama salah satu cara untuk menawarkan rasa cinta terhadap Tuhan itu diwujudkan dalam bentuk kepedulian dan tindakan mencintai terhadap lingkungan. Seperti yang disampaikan Bapak Dr. Frederikus Fios, S.Fil., M.Th. ia memberikan “Dalam konteks pengampunan kita orang beriman dan beragama mengakui bahwa untuk mampu mendapatkan pengampunan dari Tuhan pasti kita perlu memiliki sifat taubat yang bagus, pengampunan senantiasa disediakan Tuhan terhadap insan, Tuhan menginginkan insan mau terbuka untuk mendapatkannya adalah dengan bertaubat, pengampunan Tuhan tidak akan hingga terhadap manusia bila insan sendiri tidak membuka diri untuk mendapatkan-Nya”.

Banyak penerima yang bergairah mengajukan pertanyaan perihal rancangan teologi sopan santun, pembentukan karakter yg ideal, konsekuensi dalam etika terapan, makna memaafkan, dsb. Peserta yg mendaftar dari BINUSIAN dan biasa sebanyak 541, dan yang datang dalam program ini sebanyak 308.

Dari pemaparan seluruh narasumber maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kita bisa melihat buku ini mengintroduksi bahwa beragama itu mesti sampai pada pembentukan karakter. Menjadi penting bagi kita selaku pemeluk agama dalam beragama perlu bersikap kritis dan inklusif supaya kita tidak jatuh dalam formalisme beragama tetapi tetap terbuka terhadap info-isu kontemporer sehingga kita tidak jatuh dalam sikap mendikotomikan agama dan sains melainkan mendialogkannya sehingga iman dan sains menjadi sinergis itulah yang menjadi tantangan kita menjadi eksklusif yang religius di abad digital ini. Sebagai orang beragama kita perlu menjunjung tinggi suara hati yang ialah dasar bagi kita dalam beretika sehingga keberagamaan kita melebihi duduk perkara etis dan bukan sebaliknya. Sikap membina dan memberdayakan yang spesifik disoroti dalam buku Character Building Agama ini ialah mengajak seluruh umat beragama untuk memiliki sifat toleransi, kesiapsediaan untuk berdialog, bekerjasama dengan umat beragama lain, memaafkan dengan rendah hati dan peduli kepada kelestarian lingkungan serta menjunjung tinggi makna spiritual dalam melakukan pekerjaan .

Dalam rangka peluncuran gres “Character Building Agama”, BINUS Publishing menunjukkan potongan harga 25% sampai tanggal 31 Maret 2024. Kalian mampu mengunjungi koleksi BINUS Publishing lewat shopee https://shopee.co.id/binuspublishing, tokopedia https://tokopedia.com/binuspublishing, email di publishing@binus.edu, bisa juga dm di instagram kami di @publishingbinus atau kunjungi Beehive di Kampus BINUS @Anggrek Lt. Dasar.