Pasti Anda sudah sering mendengar perumpamaan “big data” di banyak sekali media modern. Big data ialah kumpulan data dalam kuantitas besar yang sungguh kompleks sehingga mesti dimasak dengan pinjaman teknologi. Kumpulan data ini memiliki akurasi statistik yang sungguh tinggi. Karena itulah, aneka macam instansi kepincut untuk memanfaatkan big data.
Meskipun big data bisa membantu aneka macam faktor industri meningkat , masih banyak institusi yang belum menerapkannya dalam bisnis mereka. Padahal, ada berbagai efek negatif yang bisa dialami jikalau sebuah instansi tidak menggeluti ke dalam big data sempurna waktu.
Kesulitan Melakukan Efisiensi Bisnis
Big data ialah salah satu cara semoga bisnis mampu mengembangkan efisiensinya. Solusi-penyelesaian yang disediakan mampu membantu bisnis untuk melaksanakan automation sehingga peran-tugas administratif yang sifatnya rutin dan menjemukan tidak perlu dikerjakan lagi. Karena itu, Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan peran lain, seperti penemuan.
Sebagai pola, sebuah perusahaan logistik menggunakan big data dalam tata cara operasinya. Sistem perusahaan tersebut mengidentifikasi bidang-bidang operasional, seperti penyimpanan barang dan rute perjalanan. Dengan informasi seperti ini, perusahaan logistik tersebut bisa menekan ongkos operasional dan menawarkan layanan lebih murah dibandingkan kompetitor.
Kendala dalam Memasuki Pasar Domestik
Ternyata, big data tidak hanya bermanfaat pada bisnis skala besar. Bisnis kecil-kecilan pun sungguh disarankan untuk memanfaatkan penemuan teknologi ini. Big data akan membantu bisnis untuk memasuki pasar domestik. Konsumen di setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing sehingga bisnis harus secara spesifik menyasar targetnya.
Tidak hanya dalam merancang produk saja. Big data membantu bisnis memasuki pasar domestik dengan memastikan bahwa taktik marketing lebih terarah. Banyak perusahaan yang menghabiskan dana besar untuk melakukan kampanye marketing, tetapi kesudahannya tidak optimal. Dengan big data Anda memastikan bahwa kampanye akan sampai ke sasaran.
Terhambatnya Akuisisi dan Retensi Konsumen
Bisnis menjadi makin kompetitif di era sekarang ini. Hal ini berarti bahwa akan lebih sukar untuk mengakuisisi sasaran pasar dan mempertahankannya. Big data ternyata mampu membantu bisnis Anda untuk bersaing dalam menarik perhatian konsumen. Teknologi ini menganalisis jejak digital yang ditinggalkan oleh pelanggan untuk kepentingan perusahaan.
Jejak digital pelanggan memperlihatkan info perihal preferensi, keperluan, sikap belanja konsumen, dan sebagainya. Apabila bisnis bisa mengidentifikasi pola perilaku konsumen tersebut, akan lebih gampang untuk merancang produk atau layanan yang lebih sesuai dengan sasaran pasar. Akibatnya, pelanggan merasa puas dan lebih loyal pada brand.
Kegagalan dalam Mengidentifikasi Risiko Bisnis
Semua bisnis beroperasi di lingkungan berisiko tinggi, baik risiko internal maupun eksternal. Bisnis yang tidak mempunyai administrasi risiko yang efektif tentunya akan mengalami kesulitan untuk bertahan di tengah industri yang cepat berubah. Big data menjadi penyelesaian untuk menolong suatu bisnis memanajemen risiko-risiko yang dihadapi.
Analisis data kompleks dapat membuat bisnis melaksanakan decision making atau pengambilan keputusan dengan lebih maksimal. Bisnis tidak lagi menebak-nebak apa saja risiko yang dihadapi karena semua keputusan akan disokong oleh data yang otentik. Big data dapat mendeteksi adanya ketaknormalan dalam bisnis sehingga pencegahan bisa dijalankan.
Hambatan dalam Melakukan Inovasi
Bahaya paling besar dari tidak mempergunakan big data di abad industri modern ini yakni keterlambatan penemuan. Di ketika kompetitor sudah memperlihatkan produk-produk canggih, bisnis Anda kemungkinan masih berkutat dengan produk yang dianggap “ketinggalan zaman” oleh pelanggan. Meskipun begitu, penemuan tidak mampu dilakukan dengan asal pilih.
Inovasi yang ideal adalah inovasi yang disokong dengan market insights. Big data menawarkan insights penting agar bisnis bisa menyebarkan produk dan layanannya dengan lebih terarah. Karena pemrosesan big data juga cukup cepat berkat teknologi, bisnis pun mampu berinovasi dalam waktu yang cepat pula.
Tentunya bisnis tidak mampu serta-merta eksklusif mengadopsi big data dalam kesehariannya. Diperlukan sumber daya insan dengan kapasitas untuk mengolah dan memanfaatkan big data dalam perusahaan. Di Indonesia sendiri, sektor ini masih cukup nascent atau baru, sehingga perusahaan pun mesti bersaing untuk menggaet bakat muda.
Jika Anda kepincut untuk mempelajari big data, Program Computer Science & Statistics di BINUS UNIVERSITY ialah pilihan yang tepat. Selain memberikan dasar penting mengenai statistik dan komputasi, mahasiswa pun diberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam konteks aktual melalui magang dan acara entrepreneurship.